Kopi Merah Jambuwer in Malang Regency
- Vanessa Astari
- May 7, 2018
- 3 min read
Hai! Selamat hari Senin dan selamat beraktivitas!
Kali ini, gue ingin sharing tentang salah satu Desa Wisata yang pernah gue kunjungi di Kabupaten Malang.
Yup! Seperti kalian ketahui, Kabupaten Malang sudah memiliki belasan Desa Wisata yang siap memanjakan mata dan membuat kenangan liburan yang tak terlupakan!
Kebetulan baru-baru ini gue tergabung dalam Paguyuban Joko Roro Kabupaten Malang.
"Itu apa sih, Nes?"
Jadi, Joko Roro Kabupaten Malang adalah Duta Wisata di Kabupaten Malang, Jawa Timur guys! For instance, tugas kami adalah membantu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang dalam mempromosikan Daya Tarik Wisata yang kita miliki ke siapa saja, baik masyarakat Indonesia sendiri ataupun secara global atau Internasional.
Okay, i think that's the brief explanation about Joko Roro itself.
Now, let's jump to the main topic about Rural Tourism (based on my experiences).
Sebelum join di Paguyuban Joko Roro (well technically, ketika melakukan kunjungan ini kami masih finalis pemilihan, tetapi alhamdulillah sudah di beri kesempatan untuk mencicipi suasana kekeluargaan paguyuban lebih dulu sebelum Grand Final pada 28 April 2018 kemarin), gue hanya punya keinginan yang nggak tercapai ; yaitu bisa jalan-jalan keliling Malang Raya. Ditambah, ketika setiap sanak saudara gue bertanya "di Malang bagusnya kemana?" ngga jarang, cukup sulit bagi gue untuk menjawabnya. Menyedihkan ya?hehehe. Tapi, akhirnya gue bisa mulai menjelajah apa-apa yang ada di Malang Raya, khususnya Kabupaten Malang.




CREDIT :
Gue bersama teman-teman se-paguyuban berkesempatan menghadiri launching Kedai Kopi Merah Jambuwer di Desa Jambuwer, Kecamatan Kromengan. Disana, kami dijamu makan siang dan juga berkesempatan untuk menghibur warga desa dengan menyanyi sambil joget bersama haha! Alhamdulillah, the locals were really appreciated us as guests. I can clearly see it when they took their phone up and recorded our excitement on the stage. They seemed very amused. Bahkan beberapa warga lainnya tambah berdatangan lagi karena mendengar kehebohan kami.
Anak-anak kecil juga ngga ingin kalah heboh, mereka bersorak gembira melihat pertunjukan sederhana yang kami persembahkan untuk memeriahkan dan mencairkan suasana. Seacara tidak langsung, kamipun semakin semangat untuk berjoget. Bisa menghibur warga sekitar merupakan sebuah kehormatan yang besar bagi gue. Rasanya ikut senang melihat mereka senang. Bisa mengenal, berfoto dan ngobrol dengan orang-orang penting yang selalu berusaha yang terbaik untuk kesejahteraan rakyatnya, juga merupakan sebuah kebanggaan bagi gue.
Makan siang yang menyenangkan (dan enak tentunya haha), warga desa yang antusias dan ramah, ditemani dengan kopi merah (yang entahlah sebagai orang yang awam soal dunia per-kopi-an, menurut gue merupakan kopi yang acceptable dan enak banget) membuat gue betah berada di kedai kopi yang sederhana dengan bentuk 'saung' dari bambu diatas sawah yang cantik. Padahal siang hari itu matahari benar-benar terik menyengat kulit dan memaksa keringat bercucuran, tapi tertolong dengan pemandangannya yang sejuk, asri dan hijau banget hahaha, oke, sepertinya gue teralu banyak melontarkan kalimat pujian sampai kalian pusing membacanya. Tapi serius, berwisata ke desa itu menyenangkan sekali. Apalagi kalau desanya sudah menjadi Desa Wisata. Kalian bisa melihat langsung kehidupan di desa yang sederhana, dan juga pastinya ada kearifan lokal disana yang ngga akan kalian temukan di tempat lain.
Your purpose would not only to have a sweet escape from the hustle and bustle of the city, but to enjoy something to see, have something to do, buy reminesence and souvenirs.
Nah, itulah pengalaman seru gue bermain dan berkunjung ke salah satu Desa Wisata di Kabupaten Malang. Wish there would be more Rural Tourism to visit this year! Semoga Desa Wisata tersebut bisa menjadi referensi kalian ketika akan berlibur ke Malang, ya!
Malang Kabupaten, The Heart of East Java!
With Love, Vanessa Astari.
Comments